Menceriterakan tentang Perantauan yang menumbuhkan Rasa rindu akan Kampung Halaman yang sedang membutuhkan Uluran Tangan Putra asli dari kampungnya......
Minggu, 01 Agustus 2010
Desa Terpencil di teluk Ampimoi
aku tersentak, jantungku berdebar kencang, nafasku tak karuan, keringat bercucuran seketika, seluruh badanku dingin seakan cahaya mentari di Asrama IPMAYAWA Jl. Beo 41 Demangan Baru Depok Sleman Yogyakarta Hari kamis 16 Juni 2010 yang begitu panas tidak dapat menyengat sekujur tubuhku. seakaan tak ada kata-kata yang dapat ku ucapkan, hanya diam dan menelan semuanya kembali ke dalam dasar sanubari.
sebentar-sebentar ku teteskan air mata, namun terhapus oleh jari-jemari yang kaku seketika seakan tak dapat bergerak lg baikan dilindas ban mobil hancur tak bertulang. aku kemudian tersadar dan bangun dari semua perenungan ketika hari telah berjalan dan mampir di Minggu 20 Juni 2010, saat itu aku sadar bahwa aku tidak sendirian. yah aku tidak sendiri..........
Gempa Bumi berkekuatan 7,2 SK menggunjang kampung halaman ku, dan berpusat di Tanah Air ku Teluk Ampimoi Randawaya, Kab. Kepulauan Yapen (Serui) Papua. Teluk yang indah, dengan pesisir pantainya yang berselimut Pasir putih, dengan air yang jernih, biru langit memantulkan cahaya menambah indahnya, di naungi oleh gagahnya Puncak Ayari bagaikan singasana, di aliri oleh air si Ayari si karpet merah menuju singasana, dengan hamparan rumah-rumah berlabuh menelusuri tepian Teluk, bagaikan Para Prajurit kerajaan yang menjaga rajanya. Sungguh indahnya engkau Teluk Ampimoi..................................
aku terbangun dari pingsan yang begitu lama, dan bangun ketika semuanya telah hancur lebur.... apakah salah manusia kepada alam? atau Dosa manusia kepada Tuhan? ataukah kedua-duanya? namun ini bukan waktunya untuk mencari tahu penyebab dan sebagainya, ini adalah saatnya aku Mengabdi untuk KAMPUNGKU.......... aku Yakin dan percaya Tuhan tidak menutup mata, telinga, dan tangan-Nya untuk selalu menjaga dan melindungi kita. Satu Bulan sudah kita telah bekerja "Panitia Peduli Gempa Kab. Kepulauan Yapen", berawal dari kesederhanaan, dengan kumpulan Pengetahuan sebesar Biji sesawi, yang di Bungkus dengan Rasa Cinta, dan dikuburkan di dalam Kasih dan Sayang, dengan taburan Pupuk Iman dan Firman Allah, kami terus maju untuk menolong Kakek, Nenek, Bapa, Mama, Om, Tanta, Adik, Kaka, Sepupuh, Famili, Dai, Ai, Aita, Maneta, Firum, Aide, Amarai, dan semuanya.........
semoga apa yang kami lakukan ini sangat membantu dan memberikan semangat hidup bagi mereka, terlebih lagi rasa Persaudaraan bahwa mereka masih memiliki Anak, Adik, Om, Tanta, Cucu, Cece, Keponakan, Ipar, Sepupuh, yang melihat dari jauh namun turut merasakan Penderitaan yang sama dan mau untuk membantu......... lewat coretan tangan ini, saya mengharapakan agar kita semua mau dan mampu untuk menanamkan Rasa Cinta dan Sayang di dalam Hati kita untuk terus mengasihi sesama kita baik suka maupun duka, dekat maupun jauh. seperti kata Firman Tuhan "Kasihilah Sesamamu manusia Seperti engkau mengasihi Dirimu sendiri. Sekian dan selamat merenungkan, Tuhan memberkati kita semua........
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
saudara z terharu sekali dgn kata2 yg telah kau buat...Semoga kedepan kt smua dpt jd org berhasiL dan puLang membangun Tanah kt tercinta PaPua..My god aLways with u & ur famiLy...cheeeerrzzz
BalasHapusDiru nini, Jau Yontai to Randex...
BalasHapusnemu MAHIKAI......