Terima Kasih Tuhan, atas semua yang kau nyatakan dalam kehidupanku....
aku berharap menjadi yang lebih besar dan berkuasa, namun sejenak aku terbangun dari mimpiku...
aku hanyalah orang biasa, dengan Berkat dan Anugerah yang Luar Biasa yang berasal dari Engkau.
aku hanya bisa Berdoa dan berusaha semampuku, agar dapat membantu sesama, keluarga dan semua Handai Taulan di Tanah Air Tercinta Kampung Randawaya, Serui Papua.
dua minggu lagi, tepatnya tanggal 19 Agustus 2010, semua jerih payah dan kerja kerasku bersama teman2 Mahasiswa Papua Yogyakarta akan menemui Titik Puncak. dimana kami akan bertolak menuju Pulau Paling timur, Pulau Kebanggaan ku Papua.
hati ini begitu gundah, aku pun bingung apakah yang sebenarnya aku rasakan. senang....., sedih......., bimbang....., ragu......, kecewa......., kadang putus asa......., kadang menyesal........., takut........., bosan......., Sombong......, Anguh......, Marah......., ketika melihat kembeli sederet lampiran lembar2 perjalanan kerja aku bersama Panitia Peduli Gempa Yapen.
dalam deret perjalanan kerja aku bersama Panitia, Banyak hal yang kadang membuat kami bertengkar, marah, saling cuek, lalai dalam tugas, tidak bertanggung jawab, harus berkorban, bersungut-sungut, dimarahi, ditegur, dinasihati, kadang semangat kadang lemas, dan sebagainya.
Namun Tuhan sang pencipta kami, tidak membiarkan semuanya itu terjadi begitu saja. didalam semua hal yang terjadi pada kehidupan kita, Dia senantiasa menilik setiap hal dalam denyut jantung dan hembusan nafas kita....
namun aku kembali di bangungkan Oleh Malaikat Kesadaran, bahwa semuanaya sudah sirencanakan oleh Tuhan dan Rencana Tuhan Indah bagi kehidupan setiap orang yang Percaya dan Berpegangg pada-Nya. kini aku Yakinkan seluruh perjalanan hidupku kepada Tuhan, agar semuanya dapat berjalan sesuai Rencana dan Kehendak-Nya.