HOME

Selasa, 17 Agustus 2010

COBAAN................

dua bulan lamanya kami telah bekerja, mengumpulkan uang dari berbagai sumber..
kini tiba saatnya untuk kami bersiap mengantarkan bantuan ke Serui Papua, Guna meneruskannya ke Kampung Halaman ku yang terkena Musibah Gempa.

Namun sejenak Harapanku untuk membantu saudara-saudaraku di sana Hilang bagai di terpa Badai kencang, dan Kobaran api yang menghanguskan semuanya itu...
oh.... hatiku pilu mendengar dan meratapi semuanya ini, mengapa harus terjadi.........???

Salah siapakah ini, ataukah salah diriku sendiri,..........??

namun sejenak aku termenung kembali dan disadarkan dari segala Lamunanku, semuanya ini hanya COBAAN.
yah kami terpaksa Batal untuk mengantarkan Bantuan keserui Pada Tanggal 19 Agustus 2010, dan rencana kami baru akan terlaksanan Pada 2 September 2010.




Hati ini rasanya tak bisa merasakan apa-apa, segala bentuk perasaan muncul di dalam Sanubari....
Sedih, Kecewa, Pilu, malu, Kesal, Jengkel, Putus asa, dan entah apa lagi yang kurasakan.....
namun aku sadar, bahwa bukan aku sendiri, tetapi semua Anggota Panitia dan Teman2 yang telah turut membantu dan memberika berbagai macam dukungan pun merasakan hal yang sama.

Namun satu hal yang membuata aku Yakin dan tetap kuat adalah Tuhan Punya Rencana Indah dalam segala sesuatu yang terjadi bagi kami, baik di dalam kehidupan Pribadi, maupun Kepanitiaan dan Organisasi.






Maafkan kami Bapa, Mama, Tanta, Om, Tete, Nene, Keponakan, Ipar, Kaka, Adik, kami terlambat dan tidak sesuai apa yang telah kami rencanakan. tetapi harapan kami, kalian tetap kuat dan menantikan kedatangan kami.




Saya yakin semuanya ini hanya COBAAN dari Tuhan, agar kita sadar dan mau untuk lebih mendekatkan diri kepadanya... Tuhan Tahu yang Terbaik bagi UmatNya.......

Minggu, 08 Agustus 2010

Aku Untuk Kampung ku.....

Terima Kasih Tuhan, atas semua yang kau nyatakan dalam kehidupanku....

aku berharap menjadi yang lebih besar dan berkuasa, namun sejenak aku terbangun dari mimpiku...
aku hanyalah orang biasa, dengan Berkat dan Anugerah yang Luar Biasa yang berasal dari Engkau.

aku hanya bisa Berdoa dan berusaha semampuku, agar dapat membantu sesama, keluarga dan semua Handai Taulan di Tanah Air Tercinta Kampung Randawaya, Serui Papua.
dua minggu lagi, tepatnya tanggal 19 Agustus 2010, semua jerih payah dan kerja kerasku bersama teman2 Mahasiswa Papua Yogyakarta akan menemui Titik Puncak. dimana kami akan bertolak menuju Pulau Paling timur, Pulau Kebanggaan ku Papua.

hati ini begitu gundah, aku pun bingung apakah yang sebenarnya aku rasakan. senang....., sedih......., bimbang....., ragu......, kecewa......., kadang putus asa......., kadang menyesal........., takut........., bosan......., Sombong......, Anguh......, Marah......., ketika melihat kembeli sederet lampiran lembar2 perjalanan kerja aku bersama Panitia Peduli Gempa Yapen.

dalam deret perjalanan kerja aku bersama Panitia, Banyak hal yang kadang membuat kami bertengkar, marah, saling cuek, lalai dalam tugas, tidak bertanggung jawab, harus berkorban, bersungut-sungut, dimarahi, ditegur, dinasihati, kadang semangat kadang lemas, dan sebagainya.
Namun Tuhan sang pencipta kami, tidak membiarkan semuanya itu terjadi begitu saja. didalam semua hal yang terjadi pada kehidupan kita, Dia senantiasa menilik setiap hal dalam denyut jantung dan hembusan nafas kita....

namun aku kembali di bangungkan Oleh Malaikat Kesadaran, bahwa semuanaya sudah sirencanakan oleh Tuhan dan Rencana Tuhan Indah bagi kehidupan setiap orang yang Percaya dan Berpegangg pada-Nya. kini aku Yakinkan seluruh perjalanan hidupku kepada Tuhan, agar semuanya dapat berjalan sesuai Rencana dan Kehendak-Nya.



Minggu, 01 Agustus 2010

DESAKU....: Desa Terpencil di teluk Ampimoi

DESAKU....: Desa Terpencil di teluk Ampimoi: "aku tersentak, jantungku berdebar kencang, nafasku tak karuan, keringat bercucuran seketika, seluruh badanku dingin seakan cahaya mentari ..."

Desa Terpencil di teluk Ampimoi




aku tersentak, jantungku berdebar kencang, nafasku tak karuan, keringat bercucuran seketika, seluruh badanku dingin seakan cahaya mentari di Asrama IPMAYAWA Jl. Beo 41 Demangan Baru Depok Sleman Yogyakarta Hari kamis 16 Juni 2010 yang begitu panas tidak dapat menyengat sekujur tubuhku. seakaan tak ada kata-kata yang dapat ku ucapkan, hanya diam dan menelan semuanya kembali ke dalam dasar sanubari.


sebentar-sebentar ku teteskan air mata, namun terhapus oleh jari-jemari yang kaku seketika seakan tak dapat bergerak lg baikan dilindas ban mobil hancur tak bertulang. aku kemudian tersadar dan bangun dari semua perenungan ketika hari telah berjalan dan mampir di Minggu 20 Juni 2010, saat itu aku sadar bahwa aku tidak sendirian. yah aku tidak sendiri..........

 Gempa Bumi berkekuatan 7,2 SK menggunjang kampung halaman ku, dan berpusat di Tanah Air ku Teluk Ampimoi Randawaya, Kab. Kepulauan Yapen (Serui) Papua. Teluk yang indah, dengan pesisir pantainya yang berselimut Pasir putih, dengan air yang jernih, biru langit memantulkan cahaya menambah indahnya, di naungi oleh gagahnya Puncak Ayari bagaikan singasana, di aliri oleh air si Ayari si karpet merah menuju singasana, dengan hamparan rumah-rumah berlabuh menelusuri tepian Teluk, bagaikan Para Prajurit kerajaan yang menjaga rajanya. Sungguh indahnya engkau Teluk Ampimoi..................................


aku terbangun dari pingsan yang begitu lama, dan bangun ketika semuanya telah hancur lebur.... apakah salah manusia kepada alam? atau Dosa manusia kepada Tuhan? ataukah kedua-duanya? namun ini bukan waktunya untuk mencari tahu penyebab dan sebagainya, ini adalah saatnya aku Mengabdi untuk KAMPUNGKU.......... aku Yakin dan percaya Tuhan tidak menutup mata, telinga, dan tangan-Nya untuk selalu menjaga dan melindungi kita. Satu Bulan sudah kita telah bekerja "Panitia Peduli Gempa Kab. Kepulauan Yapen", berawal dari kesederhanaan, dengan kumpulan Pengetahuan sebesar Biji sesawi, yang di Bungkus dengan Rasa Cinta, dan dikuburkan di dalam Kasih dan Sayang, dengan taburan Pupuk Iman dan Firman Allah, kami  terus maju untuk menolong Kakek, Nenek, Bapa, Mama, Om, Tanta, Adik, Kaka, Sepupuh, Famili, Dai, Ai, Aita, Maneta, Firum, Aide, Amarai, dan semuanya.........

semoga apa yang kami lakukan ini sangat membantu dan memberikan semangat hidup bagi mereka, terlebih lagi rasa Persaudaraan bahwa mereka masih memiliki Anak, Adik, Om, Tanta, Cucu, Cece, Keponakan, Ipar, Sepupuh, yang melihat dari jauh namun turut merasakan Penderitaan yang sama dan mau untuk membantu......... lewat coretan tangan ini, saya mengharapakan agar kita semua mau dan mampu untuk menanamkan Rasa Cinta dan Sayang di dalam Hati kita untuk terus mengasihi sesama kita baik suka maupun duka, dekat maupun jauh. seperti kata Firman Tuhan "Kasihilah Sesamamu manusia Seperti engkau mengasihi Dirimu sendiri. Sekian dan selamat merenungkan, Tuhan memberkati kita semua........